Kelenteng adalah bangunan untuk ibadah bagi umat yang menganut ajaran Tri Dharma (Tao-Konfusius-Budha). Pecinan adalah sebutan untuk kawasan pemukiman masyarakat Cina dengan ciri khas budaya dan tradisi dari negara asal mereka.
Nama kelenteng untuk bangunan tempat ibadah masyarakat Tionghoa, sulit ditelusuri asal-usulnya. Ada yang menyebutkan bahwa, sebutan kelenteng berasal dari bunyi lonceng yang digunakan sebagai perlengkapan peribadatan, yang berbunyi “klinting-klinting” . Sebagian lagi berpendapat bahwa kelenteng berasal dari kata “Yin Ting” atau “Guan Yin Ting”, yang artinya tempat ibadah Dewi Kwan Im.
Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa, identitas/citra kawasan Pecinan adalah kelenteng-kelenteng yang terdapat di kawasan tersebut. Demikian pula sebaliknya, lokasi tempat kelenteng berdiri berada di sekitar pemukiman masyarakat Cina (Pecinan). Oleh karena itu Kelenteng dan Pecinan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Cina di Indonesia.
Apa beda vihara dan kelenteng, setahu saya kelenteng adalah bangunan kuno, apa ada kelenteng yang bangunan baru
BalasHapusVihara adalah tempat beribadah umat budha, sedangkan kelenteng tempat beribadah umat penganut ajaran tri dharma (tao, budha, kunfusius). Dalam vihara yang dipuja atau yang di sembah adalah budha dan para bodhisatva. sedangkan pada kelenteng selain budha juga dewa-dewa dari ajaran tao dan konfusius. Di Semarang kelenteng baru juga ada misalkan di jl madukoro semarang atau di pati
BalasHapus