Kamis, 16 Desember 2010

Klasifikasi Kelenteng


Berdasarkan dewa utama (tuan rumah) dari kelenteng maka kelenteng dapat dibedakan menjadi kelenteng Tao, kelenteng Budha dan kelenteng Konfusius. Kelenteng  yang dibangun sebelum th 1900 di permukiman tionghoa Semarang terdiri dari kelenteng yang memuja dewa utama agama Budha dan  dewa dari ajaran Tao. Di permukiman tionghoa ini  tidak terdapat kelenteng yang memuja dewa utama dari ajaran Confusius. Kelenteng Budha dapat ditandai  dari namanya yang memakai ”Sie”, dan kelenteng Tao ditandai dari namanya yang memakai ”Bio  atau ”Kiong”.
Kelenteng juga dibedakan berdasarkan fungsi dan tujuan pendiriannya, yaitu ada kelenteng umum dan kelenteng marga. Kelenteng umum dibangun atas prakarsa masyarakat dan dapat digunakan oleh masyarakat umum. Kelenteng marga adalah kelenteng yang dibangun oleh suatu marga untuk menghormati leluhur mereka. Di dalam kelenteng marga, pemujaan kepada leluhur menjadi fokus utama disamping itu juga dipuja dewa/dewi dari agama Budha, Tao dan Confusius.
Selain klasifikasi-klasifikasi tersebut di atas, ada klasifikasi kelenteng berdasarkan luas bangunan. Maka dapat dibedakan menjadi kelenteng besar atau kelenteng kecil.

2 komentar:

  1. Bagaimana menentukan jenis sebuah kelenteng, termasuk kelenteng budha, tao apa konfusius

    BalasHapus
  2. Untuk menentukan jenis sebuah kelenteng termasuk kelenteng budha, tao maupun konfusius caranya dengan melihat dewa utama/tuan rumah dari kelenteng tersebut. Contoh kelenteng Tay kak Sie dewa utamanya Tri Ratna maka dapat disimpulkan bahwa kelenteng Tay Kak Sie adalah kelenteng budha.

    BalasHapus